Resensi buat film KCB

KETIKA CINTA BERTASBIH
film Indonesia pertama yang mengambil latar sepenuhnya di bumi Mesir

Jodoh itu ditangan Tuhan, namun manusia wajib berusaha dan berdoa. Itulah pesan yang ingin disampaikan Sutradara Chairul Umam. Dengan mengadaptasi sebuah novel best seller karya penulis besar Habiburrahman El Shirazy, ia berhasil menyuguhkan kepada penonton sebuah detail yang cukup mengagumkan dari pemandangan Mesir dengan Pyramid, Sphinx, Sungai Nil, Kota Alexandria, Banteng Qait Bait, dan juga indahnya laut Mediterania yang sungguh menakjubkan Semua itu ia rangkum dalam film drama religi terbarunya, KETIKA CINTA BERTASBIH. Dalam film ini, Chaerul seakan mengajak penonton menyelami dunia seorang mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di Mesir. Kebimbangan melanda diri Azzam, karena didalam ajaran Islam tidak mengenal istilah pacaran, yang ada hanyalah “ta’aruf”. Dan selama menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar Kairo, Azzam juga harus bekerja keras menghidupi ibu dan adik-adiknya di kampung. Berhasilkah Azzam menemukan jodoh lewat jalan yang ditetapkan ajaran agamanya tersebut?
Kejelian strategi rumah produksi Sinemart dengan memasang bintang-bintang baru memungkinkan karakter dalam film ini bisa secara bebas terbentuk. Ternyata tidak hanya para pendatang baru saja, dalam film ini juga bermain aktor dan aktris kawakan seperti Deddy Mizwar, Niniek L. Karim, El Manik, Slamet Raharjo, Aspar Paturusi dan juga Didi Petet. Uniknya lagi sang penulis Habiburrahman El Shirazy dan Tokoh Islam Prof.dr. Din Syamsudin seakan tidak mau ketinggalan untuk ikut ambil bagian meramaikan film ini.
Film yang paling ditunggu-tunggu tahun 2008 ini akhirnya dapat memunculkan wujudnya di pertengahan tahun 2009 ini. Setelah beberapa bulan dilewati dalam pengambilan gambar di bumi Mesir, seluruh kru dan para pemain dapat menghembuskan nafas lega ketika film ini rampung. Kabarnya, film ini merupakan gabungan dari dua novel KETIKA CINTA BERTASBIH karangan Habiburrahman El Shirazy yang belum cukup puas dengan mengadaptasi novel sebelumnya yang berjudul AYAT AYAT CINTA ke layar lebar arahan sutradara Hanung Bramantyo tahun 2008 lalu.
Film ini masih memakai strategi yang dimiliki AYAT AYAT CINTA sebelumnya, yaitu dengan merilis album soundtracknya terlebih dahulu sebelum filmnya beredar. Akan tetapi, kita telah dapat menyaksikan sebuah perjuangan cinta yang bertasbih di bioskop-bioskop tanah air mulai 11 Juni 2009 .

0 komentar: